bangkit garuda.ku

save garuda--image:google -edit:indratie

Diyakini tak lama lagi pamor berita tentang teroris, tentang kasusnya pak susno, pak gayus dan berita-berita tentang politk di media-media cetak dan elektronik akan segera turun dan tidak seintensip sekarang pemberitaannya. Hal tersebut akan terjadi jelang dan beberapa hari setelah tanggal 30-31 Maret ini.

Semua mata akan tertuju pada pertemuan di tanggal tersebut, tepatnya di Malang. Ya, atas inisiatif bapa presiden SBY, beliau menyarankan agar dibentuk sarahsehan untuk menjembatani antara PSSI dengan insan sepak bola terkait, baik itu individu ataupun lembaga yang maksud nya mencari cara agak sepak bola di negeri tercinta ini kembali berprestasi, bangun dari mati suri.

Maap ya untuk pengunjung blog tercinta, jika isinya melulu soal bola, ya inilah mungkin jati diri blog ini, berisikan tentang bola dan sekitarnya, tapi tak selalu tentang bola juga.

Kembali ke Malang, hajatan besar ini merupakan ide murni dari pak SBY yang merasa sangat prihatin tentang keadaan sepakbola di negeri ini yang jauh dari kata lumayan. Sudah terlalu banyak kesalahan PSSI era nurdin halid yang tidak bisa dimaafkan, mungkin untuk sebagian besar pecinta sepak bola adalah kekalahan memalukan atas laos 2 – 0 di ajang sea games 2009 lalu.

Berbagai pihak terkait, pemerintah yang diwakili oleh menpora, lalu ada persatuan wartawan Indonesia (PWI), PSSI itu sendiri, pengamat sepak bola, anggota DPR, pemain sepakbola, mantan pemain sepakbola, bahkan kelompok supporter di tanah air ini pun diminta hadir di sarahsehan tersebut yang belakangan namanya berubah menjadi kongres sepakbola nasional (KSN).

Berbagai macam sudut pandang melatar belakangi perubahan nama dari sarahsehan menjadi kongres. Perlunya perubahan besar-besaran dalam tubuh PSSI menjadi salah satu penyebabnya. Ada pula yang wacana untuk menjatuhkan rezim nurdin halid cs karena perubahan nama tersebut. Bahkan beberapa kalangan ada yang berharap pemerintah melakukan intervensi langsung terhadap PSSI, sesuatu yang diharamkan oleh FIFA, jika terus membandel di bekukan dari keanggotaan FIFA untuk sementara waktu adalah konsekuensinya.

Tak salah jika harapan seperti itu muncul, lebih dibekukan FIFA selama beberapa waktu dan terus melakukan perbaikan mulai dari nol di sana sini ketimbang terus melakukan hal-hal yang berujung pada kekalahan dan kegagalan.

Saya sebagai insan sepakbola, pecinta sepakbola nasional hanya berharap ada hasil-hasil konkrit dari pertemuan itu. Jika memang pemerintah harus mengintervensi PSSI silahkan saja, demi kebaikan sepakbola nasional.

Garuda ini sudah lama tertidur

Garuda ini hampir tak tahu bagaimana caranya terbang

Tak tahu bagaimana mengarungi cakrawala

dan Garuda ini hapir lupa pada dirinya sendiri

Bangkitlah Garuda ku